Penelitian ini berfokus pada olahraga ketahanan, sementara Fujita, yang merupakan seorang atlet angkat besi dan olahraga aerobik, ingin mengetahui apa dampak olahraga ketahanan terhadap kesehatan internal kulit.
Fujita melakukan penelitian dengan mengumpulkan 56 wanita paruh baya yang jarang berolahraga dan menggunakan USG serta metode lainnya untuk mengevaluasi elastisitas, ketebalan, dan struktur lapisan dermis kulit wajah. Mereka juga melakukan analisis darah untuk mengukur berbagai komponen dan mengaplikasikannya pada sel kulit wajah yang diisolasi dalam cawan petri.
Kemudian separuh dari perempuan tersebut diminta untuk mulai bersepeda selama 30 menit dua kali seminggu, sementara separuh lainnya melakukan senam beban. Setelah 16 minggu, para peneliti mengujinya lagi.
Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan umumnya lebih bugar jika bersepeda dan lebih kuat jika melakukan latihan beban. Perubahan tersebut juga tercermin dari kondisi kulit wajah mereka yang mengalami peningkatan elastisitas, sehingga kulit lebih kencang saat disentuh dan dapat kembali ke bentuk semula jika diregangkan.
Matriks ekstraseluler kulit, yang memberikan struktur pada jaringan kulit, juga menjadi lebih padat, dan gen yang terlibat dalam produksi kolagen kulit menjadi lebih aktif. Semua perubahan ini merupakan tanda peremajaan kulit, yang terjadi terlepas dari jenis olahraga yang dilakukan wanita.
Namun, hanya pelatihan ketahanan yang secara signifikan meningkatkan ketebalan lapisan dermal, tampaknya melalui peningkatan aktivitas sejumlah gen spesifik yang menghasilkan protein yang memperkuat jaringan ikat. Alasan mengapa latihan ketahanan tidak memberikan efek serupa pada lapisan kulit dan penampilan kulit wanita tidak dinilai secara langsung dalam penelitian ini, meskipun secara teori perubahan tersebut dapat membantu mengurangi kerutan, memperbaiki penampilan, dan memberikan penampilan lebih muda. .
Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa kulit mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor intrinsik seperti ekspresi gen dan peradangan, yang mungkin mengalami perubahan saat seseorang berolahraga. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga mungkin memainkan peran penting dalam mempengaruhi kesehatan kulit, bukan hanya faktor eksternal seperti radiasi UV dan kekeringan.
Pengarang: FIMELA Sherly Julia Halim
Quoted From Many Source